HeadlinesRadio

Bebetok Makanan Khas Lombok yang Tergerus Zaman

Menyebut nama bebetok mungkin terdengar asing di telinga masyarakat luar Lombok. Makanan tradisional yang bisa dijumpai sesekali, dan hanya ada di beberapa tempat.

Gurihnya kelapa dicampur rasa rempah-rempah menjadikan bebetok terasa gurih, pedas, asin, manis. Rasa khas bebetok juga dipengaruhi lama masak dan cara masak pakai tungku tradisonal. Semua jadi satu menghasilkan kelezatan khas di lidah. Siapapun merasa ingin terus mencicipi, suka dengan bebetok.

Sayang, seriring berjalannya waktu, dan modernisasi makanan, masyarakat mulai melupakan bebetok. Apa karena pembuatannya yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk bisa tersaji dan bersaing dengan makanan modern, sehingga membuat masyarakat lebih memilih makanan siap saji dan makanan-makanan modern, terus membuat kelezatan bebetok hanya bisa dinikmati di beberapa tempat-tempat saja? Wallahualam bissawab.

Rasa otentik

Dusun Kedondong, Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, menjadi salah satu tempat di mana rasa otentik bebetok bisa ditemukan.

Bebetok

“Masyarakat kita di sini masih banyak yang meminati bebetok, karena rasa asli dari bebetok itu masih kita pertahankan,” ucap Lalu Khairuman, saat diwawancarai penulis pada Mei silam.

Baca Juga :  Chairil Anwar: Aku Ini Binatang Jalang

Meskipun masyarakat sudah mulai tergerus era modern tak menjadikan masyarakat di Dusun Kedondong melupakan makanan khas ini, bahkan makanan ini diturunkan secara turun temurun oleh masyarakat Kedondong. Untuk mempertahankan kelezatan outentik tersebut, antara lain, dengan mempertahankan keuntungan sebagai pelestari, serta mempertahankan cita rasa unik bebetok.

“Untung kita punya banyak peluang dan rizki, soalnya kadang banyak yang nyari makanan ini, selain pembuatannya yang membutuhkan kesabaran ekstra, jarang banget juga orang bisa buat dan tahu resep originalnya,” ungkap Inak Aisiyah, seorang penjual bebetok yang berasal dari Kedondong.

Masyarakat Desa Kotaraja khususnya masyarakat Dusun Kedondong tetap berupaya mempertahankan dan melestarikan bebetok dengan menjadikannya makanan wajib ketika acara-acara besar, seperti begawe, maulidan, idulfitri, iduladha dan upacara-upacara penting lainnya. Masyarakat pun berharap agar generasi-generasi selanjutnya tetap mempertahankan cita rasa otentik bebetok yang menjadi makanan khas Lombok tersebut.

 

Penulis & foto: Baiq Siti Hidayati, Mahasiswa Semester V Prodi KPI FDIK UIN Mataram.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *