Campus Visit Senyum Puan Sadar Kekerasan Seksual di Kampus
RADIO SINFONI, Mataram – Melalui kesadaran tentang kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus, Komunitas Senyum Puan (Puan Dengar Puan Bicara) melaksanakan kegiatan “Campus Visit (Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) bertempat di Aula Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Mataram, Kamis (14/12/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa di Radio Sinfoni, UIN Mataram tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus dengan agenda Foccus Discussion Group (FGD), yang melibatkan seluruh kru Radio Sinfoni dan membahas isu-isu tentang implikasi kekerasan seksual yang terjadi di UIN Mataram maupun di lingkungan masyarakat.
Fasilitator Komunitas Senyum Puan, Megawati Iskandar Putri mengatakan antusias dari seluruh kru Radio Sinfoni, membuat kegiatan yang dilaksanakan menjadi sangat efektif dan terarah.
“Aku sangat senang sekali, karena anak-anak Radio Sinfoni sangat aware dengan isu-isu termasuk isu yang dihadapi oleh perempuan yaitu tentang kekerasan seksual, dan teman-teman sangat aktif tadi untuk ikut berdiskusi mengenai isu tersebut,” ujar Mega.
Lebih lanjut Megawati menyampaikan harapan setelah menyampaikan seluruh materinya sebagai fasilitator kepada kru Radio Sinfoni yang telah ikut berdiskusi tentang kekerasan seksual.
“Aku harapkan nanti banyak anak muda yang sadar tentang isu isu kekerasan seksual ini, sehingga mau bergabung menuntaskan kekerasan seksual ini baik itu di lingkungan masyarakat maupun lingkungan kampus,” lanjutnya.
Salah satu peserta kegiatan sekaligus kru Radio Sinfoni, Syarifa Salsabila mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat karena banyak materi seputar kekerasan seksual yang belum diketahui oleh masyarakat maupun mahasiswa.
“Tentunya saya sangat senang sekali, karena banyak sekali materi tentang kekerasan seksual yang dipaparkan oleh fasilitator yang membantu menambah wawasan terkait masalah tersebut, dan saya juga lebih berempati tentang isu kekerasan seksual setelah mengikuti kegiatan ini,” tutupnya.