HeadlinesKPI

Kemenpar RI Tingkatkan Bakat Perfilman di Bali Nusra

Foto-foto dan teks berita Dian Ferdinawan/Radio Sinfoni

RADIO SINFONI, Mataram – Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Keratif (Kemenparekraf) menggelar lokakarya Festival Film Bulanan untuk memfasilitasi dan mengembangkan sineas lokal, dengan mengadakan acara Roadshow-Workshop Festival Film Bulanan yang berlangsung di Sunwood Hotel Arianz Mataram, Kota Mataram, NTB, pada Jumat (26/5/2023).

Acara Workshop ini digelar dengan tema “Menuju Industri Perfilman”, berkolaborasi dengan Universitas Islam Negeri Mataram yang diikuti oleh 20 peserta Festival Film Bulanan Lokus 4 (Bali Nusra), para peserta merupakan perwakilan dari berbagai komunitas dan Instansi perfilman asal, Bima, Lombok Timur, Lombok Barat, Kota Mataram, Bali dan NTT, dibimbing selama 3 hari dari tanggal 26-28 Mei 2023, oleh para pelaku perfilman profesional melalui proses presentasi Ilmiah.

Direktorat MFA Kemenparekraf, Imam Wuryanto saat ditemui oleh kru sinfoni menjelaskan bahwa kegiatan ini Merupakan strategi khusus dari Kemenparekraf tersendiri untuk meningkatkan dan mengembangkan bakat pelaku perfileman lokal yang belum terekspos.
“Memang strategi khusus dari kami pemerintah untuk mengantarkan atau memfasilitasi para pelaku film lokal khususnya film pendek yang memang mempunyai potensi untuk kami bawa ke industri film profesional,” ujar Imam.

Baca Juga :  Masjid di Ampenan Ceritanya Tidak Selalu Baru

Imam juga menyampaikan harapanya untuk para sineas lokal agar tetap terus berkarya sehingga film yang di hasilkan dapat menjangkau industri film internasional.
“Saya mengharapkan kepada anak anak muda lokal yang punya kreatifitas tinggi terhadap dunia perfilman agar mengembangkan bakatnya itu, sehingga nanti bisa kami antarkan ke industri nasional maupun internasional,” tutup Imam.

Vera Damayanti yang merupakan founder dari Festival Film Bulanan dalam pemaparan pengantar presentasinya mengungkapkan alasan terkait terpilihnya bali Nusra sebagai lokus 4, target untuk mencari dan mengembangkan sineas lokal.
“Kami memilih Bali Nusra khususnya Kota Mataram untuk menjadi tuan rumah acara ini adalah karena banyak bakat yang mumpuni dari sini sehingga kita bisa memfasilitasi mereka agar dapat menjadi sebuah industri perfilman yang terkenal,” ujar Vera.

Selain itu Muhammad Jaya Laksana peserta perwakilan dari Komunitas Green studio mengungkapkan bahwa Festival Film Bulanan ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa yang memberikan wadah untuk para sineas lokal yang mau berkembang dan sekaligus mengungkapkan harapannya untuk Festival lain ke depannya.
“Saya sangat berterimakasih karena Festival ini memberikan kami fasilitas untuk mengembangkan kreativitas kami yaitu dengan mempertemukan dan memberikan bimbingan kepada kami selama 3 hari ke depan dan harapan saya Festival semacam ini harus tetap di pertahankan,” tutup Jaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *