KPI

Politik “Gemoy” Gait Milenial dan Gen Z

Oleh Ahmad Zul Jihadi, NIM 210301066, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Mataram.

GENERASI MILENIAL merupakan masyarakat sosial yang melek dan adaptable pada teknologi. Mereka cenderung suka memanfaatkan teknologi untuk mempermudah segala aktivitas. Sedangkan Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1997 O sampai dengan tahun 2012. Generasi Z adalah generasi setelah Generasi Milenial, generasi ini merupakan generasi peralihan Generasi Milenial dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari Generasi X dan Milenial. Dengan kedua generasi yang melek akan tekhnologi dan informasi tentunya istilah-istilah gaul bukanlah hal yang asing didengar.
Biasanya generasi Milenial dan Gen-Z menyukai istilah-istilah baru seperti “Cogil, Cegil”, namun berbicara di dunia politik ada julukan yang di berikan warganet kepada Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 2 Prabowo Subianto, julukan yang di berikan adalah “Gemoy”.

Gemoy merupakan istilah yang kerap digunakan anak muda untuk menggambarkan tingkah laku seseorang yang menggemaskan atau menggelitik. Sebutan gemoy kemudian kerap dilekatkan pada Prabowo oleh warganet setelah melihat tingkah laku Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam beberapa kesempatan. Yang terutama, aksi menggemaskannya saat berjoget. Ditambah lagi, pipinya yang chubby dan perawakannya yang tambun.

Baca Juga :  Pohon Nangka Jadi Bibit Pilihan Penghijauan Mahasiswa KPI UIN Mataram

Sebutan “Gemoy” yang kerap dilekatkan warganet ke Capres Prabowo diadopsi dan diamplifikasi tim sukses Prabowo-Gibran, untuk menarik atensi publik. Bagian ini merupakan penyesuaian strategi gaya berpolitik anak muda.

Menghadapi Pemilihan Presiden 2024 yang akan dilaksanakan Februari mendatang, Prabowo-Gibran melakukan kampanye untuk menarik perhatian atensi masyarakat dengan melakukan strategi yang berbeda dari pasangan capres, cawapres lainnya.

Prabowo memilik latar belakang yang berbeda dengan sebutan “Gemoy” tersebut dikarenakan Prabowo merupakan Menteri Pertahanan Indonesia memiliki citra yang keras, namun ketika dirinya diberikan julukan “Gemoy” Prabowo memiliki citra sebaliknya.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi mengatakan bahwa politik Gemoy merupakan bentuk ajakan kepada pemilih muda agar mau menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Dedek juga menjelaskan politik Gemoy bukan lahir dari TKN Prabowo-Gibran, melainkan berasal dari Gen Z dan Milenial sebagai pemilih muda.

Tidak masalah bagi pasangan manapun mengguankan strategi untuk menggait masyarakat untuk memberikan hak pilihnya, terlebih menggunakan narasi Gen Z dan Milenial dikarenakan tidak melanggar aturan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *