Radio

Pengamatan Hilal Syawal 1443 H di Loang Baloq Tertutup Awan

FOTO-FOTO IC NTB & NASKAH RRI.CO.ID

MATARAM, Sinfoni – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Mataram, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram melakukan pengamatan hilal 1 Syawal 1443 Hijriah di Pantai Loang Baloq, Mataram. Pengamatan bulan sabit yang juga untuk menentukan Idul Fitri 1443 Hijriah ini, dibantu teropong portabel milik BMKG, Kanwil Kemenag NTB, UIN Mataram dengan arah pengamatan ke ufuk barat Pantai Loang Baloq. Namun, pada pengamatan kali ini, hilal tidak terlihat karena tertutup awan.

“Awan cukup tebal dan berada di ufuk barat sehingga hilal sulit untuk terlihat. Kondisi ini tetap menjadi materi laporan pada pelaksanaan Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah Kementerian Agama dan jadi bentuk pengamatan serentak BMKG di beberapa lokasi pengamatan di Indonesia”, kata Riska, petugas rukyatul hilal BMKG Stasiun Geofisika Mataram kepada wartawan, Minggu (1/5/2022).

Ufuk barat Pantai Loang Baloq sudah sering disebut-sebut memiliki karakteristik yang cenderung mendung. Awan mendung yang mulai tipis hingga tebal. Selanjutnya pada arah yang sama, terdapat fenomena puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali, yang sering diselimuti awan tebal.

Baca Juga :  Pembekalan PKL Mahasiswa FDIK UIN Mataram

Ketua Program Studi Ilmu Falak Fakultas Syariah UIN Mataram Dr. Arino Bemi Sado mengatakan, Pusat Observasi Bulan (POB) Loang Baloq sejak siang memiliki kendala pengamatan, yakni awan mendung yang tebal sehingga membuat hilal sulit teramati. Tapi, bila mendungnya cenderung tipis, hilal sangat berpotensi untuk diamati.

“Pengalaman kemarin saat pengamatan bersama di awal Ramadan, hilal dapat terlihat di ketinggian tujuh derajat, dan ke bawah masih terlihat di ketinggian empat derajat. Ya, alhamdulillah, hilal di POB ini punya potensi untuk teramati sesuai pengamatan tanggal 2 April 2022,” kata Bemi.

Menurut Bemi, sesuai keputusan Mabim atau Musyawarah besar Islam negara-negara Asean, perhitungan awal bulan Syawal dapat diputuskan dengan ketentuan pengamatan hilal di ketinggian 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat. Sementara melihat perhitungan BMKG pada Minggu, ketinggian hilal 4,4 derajat, jarak sudut Matahari-Bulan (elongasi) 5 derajat, umur bulan 13 jam 38 menit. Untuk itu upaya pengamatan hilal penentu awal bulan Syawal 1443 Hijriah di Loang Baloq selaras dengan ketentuan Mabim.

Baca Juga :  Belajar Filsafat ala Milenial

Pengamatan hilal di Loang Baloq dihadiri Kepala Kanwil Agama NTB H. M. Zaidi Abdad, Rektor UIN Mataram Prof. Masnun, perwakilan Dewan Masjid Indonesia NTB, perwakilan ormas Islam di NTB.

 

Kunjungi
INSTAGRAM: voice.ofcampus
YOUTUBE: UIN VISUAL RADIOMATARAM

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *