Aplikasi Cybercounseling Jadi Tameng Baru Lawan Kekerasan Seksual di Kampus
Radio Sinfoni, Mataram – Saymsul Hadi, M.Pd. salah satu dosen Bimbingan Konseling Islam (BKI) UIN Mataram telah mencetuskan Sebuah terobosan baru dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. Aplikasi cybercounseling berbasis mobile kini menjadi tameng baru yang diandalkan untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman dan kondusif, Kamis (17/10/24).
Saymsul Hadi, dalam paparan materinya, mengungkapkan data mengkhawatirkan terkait kekerasan seksual di Indonesia. Pada tahun 2023 saja, tercatat tidak kurang dari 13.000 kasus kekerasan seksual terjadi di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
“Kami telah mengumpulkan banyak data pada dua tahun terakhir. Tahun 2023 ada banyak sekali kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia, bahkan mencapai tidak kurang dari 13.000 kasus” Ujar Saymsul Hadi.
Menanggapi situasi ini, sebuah aplikasi bernama HI DENDE resmi diluncurkan. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan akses cepat dan mudah bagi korban kekerasan seksual untuk mendapatkan bantuan. HI DENDE tidak hanya menyediakan layanan konseling online, tetapi juga informasi lengkap mengenai prosedur pelaporan kasus.
Nama HI DENDE sendiri dipilih dengan pertimbangan khusus. Dalam bahasa Sasak, HI DENDE adalah panggilan hormat untuk perempuan bangsawan Lombok. Pemilihan nama ini mengandung makna mendalam, yaitu sebagai bentuk penghormatan terhadap martabat perempuan yang sering menjadi korban kekerasan seksual.
Saat ini, aplikasi HI DENDE sudah dapat diunduh di PlayStore, terutama ditujukan untuk mahasiswa, akan tetapi masih belum tersedia di app store. Secepatnya aplikasi ini akan diupgrade lagi agar semua pengguna bisa mengakses lebih leluasa.
Dengan adanya aplikasi cybercounseling ini, diharapkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus dapat semakin efektif.
