Lingkungan

Gunung Janggot yang Memesona

(Foto: P. Aziz)

Seiring kemajuan teknologi di bidang komunikasi, Lombok semakin populer di lingkaran wisatawan mancanegara dan domestik. Kondisi tersebut dilatarbelakangi pemberitaan tentang Lombok di berbagai media massa. Situasi ini pula yang mendorong munculnya obyek wisata baru berbasis ekologi, seperti air terjun Benang Stokel, Benang Kelambu. Alhasil, Lombok mendapat penghormatan sebagai tujuan wisata halal dunia.

Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat, bahkan tembus tiga juta orang wisatawan. Situasi yang lantas membuat masyarakat cepat mengambil peluang dengan beramai-ramai mengelola tempat wisata sebagai salah satu pendapatan. Setidaknya inilah yang berlangsung di Lombok Tengah lewat tempat wisata Gunung Janggot.

Air terjun Gunung Janggot masuk Kecamatan Batu Kliang Utara. Untuk ke lokasi, searah ke lokasi air terjun Benang Stokel, Benang Kelambu. Dua tahun sudah obyek ini mulai dikunjungi warga. Antusiasnya cukup tinggi, mulai dari jaka, dara, tua, muda.

“Ya, hampir semua umur berkunjung”, tutur Zaenudin (45), salah satu pengelola perjalanan wisata. “Padahal, lokasinya terbilang tidak mudah,” tambahnya.

Baca Juga :  Komunitas Nol Sampah dan Walhi NTB Ajak Warga Diet Kantong Plastik Tukar Kresek dengan Tas Kain

Memang butuh waktu 90 menit untuk sampai ke lokasi dari Mataram. Jalan menuju ke lokasi sedikit terjal dan bergelombang, tapi kemudian terbayar dengan rasa sejuk kucuran air terjun yang memesona.

Bukan hanya air terjun yang menjadi daya tarik Gunung Janggot, tetapi berbagai wahana juga tersedia. Untuk sekadar flying fox, dapat memesan jauh-jauh hari. Tarif masuk ke Gunung Janggot Rp 20 ribu per orang. Nominal yang murah bagi fotografer atau pecinta swafoto. Seperti yang dikatakan Rahma (21), salah satu pengunjung.

Gunung Janggot sepenuhnya dikelola warga setempat. Geliat ekonomi sudah terlihat berkat banyaknya pengunjung setiap hari libur. Tidak sampai setahun, sudah lebih dari tiga warga yang mendirikan warung di sekitar wahana, berupa nasi, makanan ringan sampai hasil kebun.

Zaenudin yang juga warga setempat menceritakan, banyak perubahan ketika tamu datang, karena dari segi perekonomian masyarakat di sekitar Gunung Janggot sangat terbantu. Saat musim durian, warga juga tidak perlu jauh berjualan.

“Cukup di sini, Alhamdulillah ramai, apalagi ketika hari-hari libur”, katanya.

Baca Juga :  Limbah Makanan Ancam Pemanasan Global

Walaupun banyak warung yang berdiri di tempat ini, namun kebersihannya sangatlah terjaga, mulai dari tempat sampah yang sudah di sediakan, dan lapak pedagang yang tersusun dengan rapi. Ibarat pepatah, jagalah alammu maka alam akan menjagamu. Sampai jumpa dan salam lestari. (P. Aziz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *