Sosialisasi dan Pembekalan Krida Duta Bahasa bagi Aktivis Kampus Penggerak Literasi di Kota Mataram
RADIO SINFONI, Mataram: Kantor Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi dan Pembekalan Krida Duta Bahasa bagi Aktivis Kampus Penggerak Literasi di Kota Mataram. Bertempat di Aula Wijaya Kusuma, Balai Peminjaman Mutu Pendidikan, acara ini dihadiri oleh para aktivis kampus penggerak literasi dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram pada hari Jumat (28/6/2024).
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan laporan ketua panitia. Kemudian, sambutan disampaikan oleh Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB, Dr. Puji Retno Hardiningtyas, S.S., M. Hum. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas semangat juang para aktivis kampus penggerak literasi dalam memajukan bahasa dan sastra di NTB. Beliau juga berharap kegiatan ini dapat membekali para aktivis dengan pengetahuan mutakhir dan keterampilan mumpuni untuk menjadi Duta Bahasa yang handal.
Acara selanjutnya terbagi menjadi beberapa sesi, yaitu: Pengutamaan Bahasa Negara: Sesi ini membahas tentang peran krusial bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa dan pentingnya melestarikan warisan budaya ini. Dipaparkan pula fungsi bahasa Indonesia dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pendidikan, pemerintahan, ekonomi, dan budaya. Upaya-upaya konkrit yang dilakukan untuk menjaga kelestarian bahasa Indonesia, seperti melalui pendidikan bahasa Indonesia, penerbitan buku bahasa Indonesia, dan penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik, turut dikupas tuntas. Tak luput, tantangan-tantangan signifikan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian bahasa Indonesia, seperti pengaruh bahasa asing dan bahasa daerah, menjadi sorotan utama dalam sesi ini.
Teknik Menulis Pidato: Sesi ini mengupas tuntas tentang rahasia menyusun pidato yang memikat, dimulai dari menentukan tema yang relevan dan menarik, menyusun kerangka pidato yang sistematis dan jelas, mengembangkan isi pidato yang informatif dan persuasif, hingga menyusun kata-kata yang efektif dan menarik perhatian. Berbagai jenis pidato, seperti pidato persuasi, pidato informatif, dan pidato inspiratif, dibedah dengan penjelasan yang komprehensif. Tak ketinggalan, tips-tips jitu untuk menulis pidato yang mudah dipahami dan mengesankan bagi audiens turut dibagikan dalam sesi ini.
Teknik Berpidato: Sesi ini membekali para aktivis dengan kunci-kunci sukses dalam menyampaikan pidato. Mulai dari teknik pengaturan suara yang jelas dan intonasi yang tepat, bahasa tubuh yang luwes dan menarik, hingga penggunaan alat bantu visual seperti mikrofon, podium, dan slide presentasi secara efektif. Strategi-strategi jitu untuk mengatasi rasa gugup saat berpidato juga dikupas tuntas, sehingga para aktivis dapat tampil dengan penuh kepercayaan diri di depan audiens.
Pelindungan Bahasa Daerah: Sesi ini mengulas tentang urgensi melindungi bahasa daerah sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa. Dipaparkan pula berbagai upaya yang dilakukan untuk melestarikan bahasa daerah, seperti penelitian bahasa daerah, dokumentasi bahasa daerah, dan revitalisasi bahasa daerah. Tantangan-tantangan krusial yang dihadapi dalam melindungi bahasa daerah, seperti globalisasi, modernisasi, dan pengaruh bahasa asing, menjadi fokus utama dalam sesi ini. Para aktivis diajak untuk berpikir kritis dan mencari solusi inovatif dalam upaya pelestarian bahasa daerah.
Teknik Pembuatan Film Pendek: Sesi ini membekali para aktivis dengan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat film pendek yang edukatif dan menarik. Langkah-langkah krusial dalam pembuatan film pendek, mulai dari menentukan tema yang orisinal, menulis skenario yang padat dan menarik, hingga proses pengambilan gambar dan editing yang profesional, dibahas dengan penjelasan yang detail. Berbagai jenis film pendek, seperti film pendek fiksi, film pendek non-fiksi, dan film pendek animasi, diulas dengan contoh-contoh yang inspiratif. Tips-tips praktis untuk membuat film pendek yang berkualitas dan mampu menyampaikan pesan kepada audiens dengan efektif turut dibagikan dalam sesi ini.
Salah satu peserta kegiatan, Rara, mahasiswa Universitas Mataram, mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. “Saya mendapatkan banyak ilmu baru tentang kebahasaan dan kesastraan. Saya juga belajar bagaimana cara menjadi public speaker yang baik dan membuat konten literasi yang menarik,” ujarnya.
Rara berharap setelah mengikuti kegiatan ini, dia dapat menjadi Duta Bahasa yang aktif dalam mempromosikan bahasa Indonesia dan budaya literasi di kampusnya dan di masyarakat luas.
Kegiatan Sosialisasi dan Pembekalan Krida Duta Bahasa ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para aktivis kampus penggerak literasi di Kota Mataram sehingga mereka dapat menjadi Duta Bahasa yang handal dan mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih peduli terhadap bahasa dan sastra.