Soto Banjar Ampenan Kota Mataram
SINFONI, Mataram — Kesukaan terhadap Soto Banjar terlihat di Warung Banjar yang beralamat di Jalan Energi, Ampenan. Di sini, cukup banyak anggota kepolisian, kepala Organisasi Perangkat Daerah, hingga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menjadi pelanggan. Tim liputan mahasiswa KPI UIN Mataram pun tak mau ketinggalan, yaitu menjadikan Soto Banjar sebagai fokus liputan dan tempat mencicipi masakan Nusantara ini.
Dari segi kuah, Soto Banjar memiliki kuah bening mirip seperti kuah bakso dan tidak menggunakan rempah – rempah. Ini berbeda dengan Soto Sasak (misalnya). Soto banjar menggunakan mie suun yang lebih enak dan harganya cukup mahal. Isian dari Soto Banjar ada krupuk, perkedel kentang, dan sayurnya daun seledri. Beda dengan Soto Sasak yang memakai toge dan sayuran.
Warung Banjar buka Senin hingga Sabtu, mulai jam 9 pagi hingga pukul 5 sore. Kendaraan pengunjung cukup diparkir di depan warung agar tak menghalangi lalu lintas di depannya.
Keberadaan Warung Banjar tidak bisa dilepaskan dengan status Ampenan yang dulunya sebagai Pelabuhan dan pusat kunjungan perdagangan dunia. Kondisi tersebut kemudian memunculkan kedatangan warga Nusantara ke Ampenan. Tidak sedikit dari aktivitas itu memunculkan pemukiman baru dan memunculkan proses pernikahan antarsuku.
Keberadaan Muslim Banjar di Ampenan pun seperti itu. Kondisi ini bisa dilihat dari komunitas warga Banjar di Ampenan yang jumlahnya cukup banyak. Dengan jumlah anggota komunitas yang cukup banyak memancing usaha anggota seperti membuka warung khas Banjar di sekitaran Ampenan.
Keberadaan Muslim Banjar pun dapat dilihat dari eksistensi bangunan masjid yang dulunya dibangun oleh warga Banjar di Ampenan. Sampai saat ini, masjid tersebut telah mengalami beberapa kali perombakan dengan biaya yang tidak sedikit.
Simak video Di Sini Soto, Di Sana Soto tim liputan KPI UIN Mataram di kanal Youtube UIN VISUAL RADIOMATARAM, pekan depan.
Penulis: Foto Kontributor. Teks KPI & Kontributor.