Wisata

Kisah Baru KPI Goes To Jatim 2022 Kunjungi Radio Swasta

TEKS/FOTO KONTRIBUTOR

RADIOSINFONI, Surabaya — Kehilangan kunjungan selama dua tahun karena pandemi, KPI Goes to Jatim 2022 akhirnya terlaksana lagibpada tahun ini, tepatnya di bulan Juli 2022 lalu. Tahun 2022 ini, KPI Goes To Jatim memulai kisah baru dengan mengunjungi radio swasta di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Sebelumnya, peserta akan mengunjungi radio milik negara Radio Republik Indonesia (RRI) Surabaya yang sejak semula sudah diniatkan menjadi tujuan utama KPI Goes To Jatim 2022. Tapi belakangan memilih radio swasta sebagai kunjungan baru. Radio yang dimaksud adalah Suara Surabaya atau yang disingkat SS.

Suara surabaya

Tetap hadir di tengah masyarakat pada zaman digital menjadi tantangan bagi media konvensional seperti Suara Surabaya. “Di Jakarta radio masih bunyi, melebar lagi ke Singapura, terus di Inggris. Bedanya dengan dulu ada pada konsep siaran, pola mendengarkan radio,” kata Ibu Restu Indah, penyiar Radio Suara Surabaya, ketika menerima peserta KPI Goes To Jatim 2022 sebanyak 19 orang, hari Jumat (22/7/2022) di lantai 2 Gedung Suara Surabaya.

Ibu Restu menyatakan, radio sekarang semakin on demand. Bersama-sama dengan penggunaan teknologi yang sudah dilakukan SS sejak berdiri tahun 1983 di Jalan Wonokitri, Kota Surabaya.

Baca Juga :  Wisata Pustaka Pesisir Tingkatkan Literasi dari KKP UIN Mataram 2022

“Tahun 1998 siaran Suara Surabaya sudah memakai kamera statis, sehingga pendengar bisa melihar penyiar sedang siaran di studio. Sebelumnya di tahun 1996, SS punya website,” kata Bu Restu, penyiar Suara Surabaya sejak tahun 2001 ini.

Sumber informasi

Suara Surabaya dulu dan sekarang menjadi sumber informasi serta penyedia layanan pemutar musik dan hiburan audio di Kota Surabaya, Malang Raya, Jember, Madiun dan sekitarnya. SS sulit diganti karena info lalu lintasnya yang begitu melegenda. Bahkan pernah membuat pendengar menggagalkan aksi pencurian mobil di jalan tol. Peristiwa tersebut begitu berarti bagi SS karena menjadi bukti Suara Surabaya ikut mengaktifkan warga melalui siarannya.

Kehadiran inovasi streaming, kata Restu,  membuat Suara Surabaya dengan mudah diakses secara daring yang juga menjadi salah satu bentuk adaptasi yang membuat Suara Surabaya masih terus bertahan dinikmati pendengarnya.

Restu Indah kembali menceritakan bahwa pada tahun 2010 merupakan awal SS memanfaatkan teknologi digital dalam siaran. Saat itu, aplikasi komunikasi yang digunakan adalah BBM milik BlackBerry. Seiring dengan tutupnya Blackberry dan munculnya android, SS bersiaran dengan format mobile. Sehingga aplikasinya dapat diunduh di Playstore.

Baca Juga :  Kenangan Tak Tegerus Zaman di Ampenan

Melalui SS mobile, audiens bisa menemukan berbagai fitur untuk tetap dapat menyimak siaran SS. Mulai dari berita, podcast termasuk siaran secara real time. “Tahun 2022 memang tahun multi platform bagi Suara Surabaya,” kata Restu.

Menurut Restu, kehadiran SS mobile diharapkan bisa semakin memperkuat keercayaan publik di Surabaya dan Jawa Timur. Kehadiran desain grafis maupun fungsi gate kepper menjadi modal utama SS untuk menatap masa depan radio ke depan.

“SS sudah meloloskan lima orang pegawai untuk pensiun, lho. Waktu yang tidak sedikit untuk bisa terus eksis hingga saat ini. Sejalan dengan cita-cita almarhum Pak Erol Jonathan, pendiri Radio Suara Surabaya,” tutur Restu.

 

BACA JUGA: https://www.suarasurabaya.net/kampoengmedia/2022/kpi-uin-mataram-goes-to-jatim-mengembara-ke-ss-buat-belajar-radio/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *